Bosan Belajar? Mau Jadi Apa?
Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan
janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada
yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. (Amsal
3:11-12)
Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan
janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada
yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. (Amsal
3:11-12)
Banyak hal dalam hidup ini kita peroleh atau dapat lakukan
karena proses belajar. Banyak orang menjadi petani, penulis, pengusaha, atau
eksekutif yang berhasil karena rajin belajar, baik secara formal maupun
informal, dengan bantuan guru atau sendiri (otodidak), melalui buku2 atau
pengalaman hidup. Ya, kita bersyukur Tuhan menganugerahkan kita kemampuan
belajar yang sangat tinggi melampaui segala mahluk. Kita bisa menggunakan
segala media untuk belajar, termasuk tubuh kita sendiri. Di samping itu kita
juga bisa mengajar atau mendorong orang lain belajar.
Namun kita juga sadar semakin bertambah umur semakin sulit
pula belajar terutama hal-hal baru. Pepatah asing yang kurang sedap di telinga
mengatakan: kita tidak bisa mengajarkan trik baru kepada seekor anjing tua.
Mengapa? Karena semakin tambah umur kita cenderung merasa diri kita sudah
sempurna, mapan, komplit, dan mantap, karena itu tidak perlu lagi diubah atau
dibaharui. Dengan kata lain: kita menganggap sudah tamat belajar.
Hari ini Tuhan mengingatkan kita agar jangan pernah bosan
belajar. Jangan jadikan umur, nama besar, gelar, kedudukan sosial, kekayaan,
jenis kelamin dan apa saja, sebagai alasan untuk berhenti belajar. Tuhan mau
mengajar kita anak-anakNya sampai kapan pun. Walaupun tidak semudah anak-anak,
kita orang-orang dewasa bahkan berumur lanjut masih bisa belajar dan berguru
kepada Tuhan.
Dalam hal spiritualitas juga kita tidak boleh merasa mapan
dan sempurna. Iman dan kekristenan kita sebagian juga hasil proses belajar dan
jangan pernah menganggap diri sudah tamat belajar menjadi orang Kristen. Kita
juga perlu belajar menjadi baik, mengasihi dan melayani. Untuk itu kita perlu
membuka diri senantiasa kepada hal-hal baru yang hendak diajarkan Tuhan kepada
kita lewat Alkitab ataupun pengalaman kehidupan. Disinilah kita memerlukan
mata, telinga dan hati seorang anak yang penuh rasa penasaran dan ingin tahu.
Tanpa itu maka tak banyak lagi yang akan kita pelajari. Dan tanpa belajar maka
kita juga tidak lagi bertumbuh. Tak bertumbuh artinya mati.
Doa:
Ya Tuhan, berilah kami hati yang selalu ingin belajar. Kami
ingin senantiasa bertumbuh dan menjadi baru. Mampukanlah kami menemukan
sukacita dalam belajar. Bukalah mata hati kami kepada kebenaran, tujuan, dan
hal-hal penting dan berguna, serta keindahan, agar kami tetap bersemangat
belajar dalam kehidupan ini. Ya Kristus, Engkaulah Mahaguru kami dan kami
adalah murid-muridMu. Doronglah kami menempa dan membentuk diri kami mengikut
teladanMu. AMIN.
Pdt Daniel Taruli Asi Harahap ->
copas & edit
http://belajarprestasi3.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar